Cashmere dan pashmina memiliki asal yang sama yaitu berasal dari kambing cashmere. Keduanya merupakan bahan yang mewah dan agak sulit untuk pengguna pertama kali membedakan keduanya. Karena sama-sama memiliki karakteristik yang halus dan unik, lalu bagaimana cara membedakan keduanya?
Baca Juga: Mengenal Bahan Cashmere yang Mulai Banyak Dicari
Mengenal Cashmere
Cashmere merupakan jenis serat yang diperoleh dari kambing cashmere yang berasal dari wilayah Kashmir. Cashmere memiliki tekstur yang lembut, kuat dan juga ringan. Bahan cashmere sangat ideal digunakan untuk pakaian khusus daerah beriklim dingin karena sifatnya yang dapat menghangatkan.
Berdasarkan Undang-Undang Pelabelan Produk Wol Amerika Serikat tahun 1939, suatu produk tidak dapat disebut cashmere kecuali terbuat dari serat-serat mantel bawah halus yang diproduksi oleh kambing cashmere, diameter rata-rata serat produk tidak boleh melebihi 19 mikron, tidak mengandung lebih dari 3% serat cashmere dengan diameter yang melebihi 30 mikron dan diameter rata-rata serat dapat dikenakan koefisien variasi sekitar rata-rata tidak akan melebihi 24%. Wol cashmere ini diperoleh dari area bagian leher kambing cashmere sekitar bulan Maret dan Mei. China merupakan negara produsen cashmere mentah terbesar dengan perkiraan menghasilkan 10.000 metrik ton per tahun.
Mengenal Pashmina
Merupakan jenis textile cashmere yang pertama kali ditenun di India. Pashmina berasal dari kata Pashmineh yang berarti dibuat dari pashm atau wol. Wol ini didapat dari kambing pashmina yang juga dikenal sebagai changthangi, jenis kambing yang berasal dari dataran tinggi Himalaya di negara India, Nepal dan Pakistan. Textile dengan bahan ini umumnya dipintal oleh tangan, disulam dan ditenun di Nepal dan Kashmir.
Baca Juga: Ini Bedanya Hijab Pashmina dan Pashmina, Jangan Keliru Lagi Ya!
Selendang pashmina telah dibuat di Nepal dan Kashmir selama ribuan tahun dan banyak orang percaya bahwa itu adalah yang terbaik yang pernah dibuat. Produk dari bahan ini sebagian besar merupakan syal halus yang dikenal karena lembut dan hangat. Pashmina murni adalah tenunan terbuka yang tipis karena serat tidak mampu menerima toleransi tegangan yang tinggi, namun yang populer adalah campuran 70% pashmina dengan 30% bahan sutra.
Perbedaan antara Cashmere dan Pashmina
Keduanya merupakan kategori produk wol yang sama-sama berasal dari kambing gunung, namun masing-masing memiliki ciri khas dan identitas yang berbeda diantaranya:
- Cashmere adalah produk yang dibuat di negara-negara seperti China, Afghanistan, Mongolia, Iran, Turki dan Republik Asia Tengah lainnya, sedangkan pashmina diproduksi secara eksklusif di Negara India, Nepal dan Pakistan.
- Serat pashmina dikenal lebih halus dan juga lebih tipis bisa dibandingkan dengan serat cashmere, sehingga lebih ideal untuk membuat produk pakaian yang ringan.
- Sebagian besar pashmina masih dibuat dengan tenunan tangan, sementara cashmere dapat dipintal dan ditenun menggunakan mesin.
Pakaian dari Kedua Bahan Ini
Kedua bahan ini biasa digunakan untuk pakaian dan aksesoris musim dingin karena dapat memberikan kehangatan. Pashmina lebih jarang dan harganya lebih mahal sehingga biasanya digunakan untuk pakaian yang lebih kecil atau barang-barang yang tidak digunakan untuk aktivitas berat. Umumnya digunakan untuk membuat syal, selendang dan juga selimut. Cashmere sedikit lebih tahan lama sehingga kegunaannya lebih banyak. Cashmere dapat digunakan untuk membuat pakaian dengan aktivitas lebih berat seperti sweater, kaus kaki, dan topi. Disamping itu, bisa juga digunakan untuk membuat syal dan selimut.
Salah satu produk populer yang terbuat dari pashmina adalah syal wanita, sedangkan untuk bahan cashmere lebih populer produk pakaian kardigan pria dan sweater untuk wanita.
Apakah Cashmere dan Pashmina Bisa Dicetak dengan Mesin Digital Printing Textile?
The Center of Advanced Textiles (CAT) di The Glasgow School of Art Skotlandia saat ini mengembangkan teknik baru untuk melakukan pencetakan pada kain. Mencetak textile dengan bahan yang halus seperti keduanya ini adalah sebuah tantangan, hasil yang dihasilkan terdahulu belum bisa menghasilkan kualitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar fashion.
CAT bekerja sama dengan perancang busana Skotlandia bernama Iona Crawford mengembangkan proses pencetakan digital pada bahan cashmere. Penelitian ini selesai pada tahun 2010 dan Iona Crawford memamerkan koleksi pakaian barunya menggunakan fasilitas pencetakan seni CAT. Proses ini membutuhkan kain yang sebelumnya diolah dengan klorin di Italia. CAT saat ini sedang membangun kerjasama baru dengan perusahaan-perusahaan Inggris untuk mengembangkan proses alternatif yang berkelanjutan dan menghindari penggunaan klorin.
Cashmere dan pashmina serupa tetapi tidak sama, masing-masing memiliki perbedaan yang khas. Dunia bahan-bahan textile terus akan berkembang dan ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari trend tersebut. Untuk tahu lebih banyak tentang perkembangan industri textile, ayo follow akun Instagram Texco di @texcoindonesia supaya dapat informasi terbaru mengenai dunia textile dan mesin digital printing textile.
Baca Juga: Paling Diminati, Ini Dia Bahan Pashmina yang Wajib Kamu Koleksi!